TERM OF REFRENCE (TOR) PUISI KEBANGSAAN
A. NAMA KEGIATAN
Lomba Puisi Kebangsaan OLPEK 2017 STKIP Garut Antar SMA/SMK Se-Jawa Barat.
B. PENYELENGGARA KEGIATAN
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Politik dan Hukum (Himadikpolkum) Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STKIP Garut.
C. SASARAN KEGIATAN
Sekolah Menengah Atas/sederajat (SMA,SMK,MA) di Seluruh Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat.
D. KETENTUAN PESERTA
a.
Setiap
peserta dibebankan biaya administrasi
sebesar Rp. 60.000,-
b.
Setiap
delegasi sekolah boleh mengirimkan lebih dari 1 orang.
c.
Peserta
diharuskan menggunakan almamater sekolah masing – masing (Batik/Putih Abu-abu)
d.
Setiap
peserta wajib mengisi formulir baik secara online atau langsung ke tempat.
e.
Setiap
peserta wajib mengahidiri techinical meeting.
f.
Alokasi
waktu untuk membaca puisi sekitar maksimal 10 menit
g.
Peserta
tidak boleh membawa alat peraga atau bahan – bahan pendamping lainnya.
h. Setiap
peserta boleh memilih salah satu puisi yang sudah ditentukan dan Pilihan puisi
dapat dilihat di www.olimpiadeppknstkipgarut.blogspot.com
E. HADIAH DAN PENGHARGAAN
Hadiah
Juara 1 : Thropy Piala olimpiade+ uang
Pembinaan + Sertifikat + Marcandise.
Pembinaan + Sertifikat + Marcandise.
Juara 2 : Thropy Piala olimpiade + Uang Pembinaan + Sertifikat + Marcandise.
Juara 3 : Thropy Piala olimpiade + Uang Pembinaan + Sertfikat + Marcandise
Penghargaan
The Honarable Achievement Excellent Award for The best Action
F. CONTOH PILIHAN PUISI BAGI PESERTA
Pilihan 1 :
1. BAMBU RUNCING (Karya : Rayhandi )
1. BAMBU RUNCING (Karya : Rayhandi )
Di ujung bambu tajam menyikat
Mengoyak musuh hingga ampun
Di bilah tajam sakit mencekat
Siap siaga menelan musuh
Ujung bambu jadi saksi
Hitam rasa menyakit
Mengusir iblis dengan nyawa
Tanpa takut tanpa gentar
Rasa cinta tanah air
Menyatu di darah merah
Mengakar di tulang putih
Menguasai nafas
Mereka berjuang hingga raib
Bercerai dengan raga
Untuk bumi garuda
Untuk indonesia raya
Mereka mati dengan hormat
Memperjuangkan secerut kebebasan
Yang terenggut durjana
Untuk satu kemerdekaan.
2. DIPONEGORO : ( Karya Chairil Anwar )
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Serbu
Serang
Terjang
3. KITA ADALAH PEMILIK SAH REFUBLIK INI : ( KARYA : TAUFIQ ISMAIL )
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
1966
diambil dari buku Tirani dan Benteng
(Yayasan Ananda, Jakarta, 1993, halaman 113)
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
"Duli Tuanku ?"
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
1966
diambil dari buku Tirani dan Benteng
(Yayasan Ananda, Jakarta, 1993, halaman 113)
4. MASIHKAH MERDEKAKAH KAU INDONESIA ? : ( KARYA : M. RAUDAH JAMBAK )
Untuk sajak pilihan ke 4 ini bisa di lihat di berbagai pustaka atau sumber lainnya.
G. Informasi lebih lanjut :
Media sosial Olimpiade PPKn 2017
FB : Olimpiade PPKn STKIP Garut
Twitter : @olimpiadeppkn
Instagram :@olimpiadeppkn
Website : www.olimpiadeppknstkipgarut.blogspot.com
Contact Person lomba puisi :
082214778909 ( Sarah Aulia Dini )
083827866489 (Yogga)
Formulir Pendaftaran
Formulir
pendaftaran
OLIMPIADE
PPKN ( OLPEK – PPKN )
NAMA SEKOLAH *
Jenis Lomba *
PUISI KEBANGSAAN
|
Biodata Peserta *
Nama
*
Nis *
No
Telp*
|
Nama *
Nis *
No
Telp *
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar